Langsung ke konten utama

Postingan

Insecure menghambat pertumbuhan kita

Postingan terbaru

Maag

malam ini saya tidak bisa tidur, maag saya kumat lebih kronis dari sebelumnya. perut saya sangat mual dan kembung, begitupun dengan dada menuju tenggorokan. rasanya panas dan sesak. Sampai untuk berbaring saja saya kesulitan bernapas. mata saya sangat mengantuk, ingin segera tidur, walau hanya tinggal dua jam lagi. Tidak tega jika harus membangunkan mamak, saya tudak suka mengannggu istirahatnya malam ini, walau sesungguhnya saya sangay membutuhkannya malam ini.

Saya cemas, saya takut

Aku lagi kebingungan. Aku benar-benar tidak tahu perasaan apa yang sedang menganggu keberanianku akhir-akhir ini. Rasanya semakin hari, semakin tidak PD saja untuk tampil di depan umum, jangankan di depan umum, berbicara saat presentasi saja jantungku sudah berdegup kencang bukan main. Berulang kali ku hembuskan napas agar perasaan ini kembali normal seperti biasanya, tapi justru aku kesulitan dalam melakukan pengendalian itu. Ada banyak pendapat yang ingin kusampaikan saat debat kelas di mulai, tapi rasa cemas dan jantung yang berdetak semakin kencang membuat aku kesulitan berbicara. Semua ide-ide dan rentenan bahasa yang tadinya sudah terususun rapi, kini hilang tanpa sedikitpun tersisa di kepala. Sejujurnya, aku sungguh tersiksa dengan perasaan takut dan cemas ayng berlebihan ini, membuat aku tidak bisa aktif dalam bidalng apapun. Padahal aku sangat suka berhubungan dengan bidang yang berkaitan dengan komunikasi, berbicara di depan banyak orang. Tapi semenjak perasaan cemas dan taku...

:'(

Akhir-akhir ini mental saya lagi down. Sakit kepala luar biasa hampir di setiap malam. Perut kembung dan susah tidur membuat kehidupan saya semakin tidak nyaman. Capek? iya. capek membagi waktu juga iya, kayaknya hampir sering nangis juga. Pasti ada aja masalah yang bikin saya tiba-tiba mikir "kok malah jadi gini ya?" "ini seharusnya bagaimana?" seperti hari ini. Minggu pagi yang seharusnya diliputi rasa sukacita justru membasahi mataku subuh-subuh. Akh, mungkin kalau saya jelaskan, yang membaca blog ini akan bilang "Masalahnya nggak jelas banget." "Baru juga masalah kaya gitu." Iya. Saya juga tidak tahu apakah ini bisa disebut masalah atau tidak pernah masuk kedalam masalah hidup. Kan emang gitu ya? Manusia hobinya menilai sesuatu berdasarkan satu sudut pandang. Jadi wajar kalau emang ada beberapa yang tidak bisa menghargai masalah. "Itu salah lo sendiri." "Kalau lo nggak kaya gitu, nggak mungkin terjadi." Hah... sudahlah, tu...

Unek-unek

Hai semuanya.. selamat datang di tulisan paling aneh ini hehe, udah lama sekali saya tidak mampir ke blog, akun ini seperti sudah tidak terpakai oleh pemiliknya. Terakhir kali buka mungkin bulan mei lalu, bulan kelahiran saya. Niatnya mau nulis ucapan syukur di umur 20 tahun, tapi nggak tau kenapa saya nggak punya ide untuk nulis kalimat apa di sini, jadilah akhirnya draft tulisan itu teronggok sampai akhirnya di hapus juga. Hmmm sekarang udah pertengahan november aja ya, sebentar lagi dunia akan menyambut bulan paling meriah tahu ini, bulan natal, bulan yang selalu menjadi waktu paling spesial untuk merayakan banyak hal, termasuk merenung, mengingat lagi hal baik apa saja yang sudah kita lakukan di tahun ini. Kalau aku diri, aku tidak tahu hal baik apa yang sudah saya perbuat di kesempatan tahun ini. Begitu banyak harapan ini-itu yang masih belum bisa saya penuhi satu persatu. Eh semuanya. Belum ada. Hah... semakin dewasa rasanya kecewa semakin sering datang, capek setelah pulang dar...

Tenang di umur 19

Akhir-akhir ini kepalaku sering sakit, rasanya berat sampai nggak bisa tidur apalagi tenang. Aku nggak harus bahagia setiap hari, tapi kalau aku tenang hampir setiap hari mungkin semua akan terasa lebih ringan dan baik-baik saja, kepala juga pasti nggak akan berat rasanya. Kata Tante karena banyak pikiran. Benar, batinku. Tapi di mulut aku membantah. Memangnya apa, sih biasanya anak 19 tahun pikirkan? Tamat kuliah aja belum, jalan juga masih panjang. Setauku anak seusiaku lagi berada di fase senang-senangnya. Nongkrong bareng teman dan pacaran. Kasmaran memang selalu jadi pemeran utama, tapi tidak akan lupa dengan yang namanya patah hati. Kalau aku? Sebenarnya aku mikirin apa? Apa karena nggak punya banyak teman? Jadi rasanya yaah lumayan sepi. Kesibukan juga di toko, hari-hari kuhabiskan di sana. Ketemuan sama teman-teman juga nggak pernah, apalagi nongkrong. Temanku nggak banyak, bisa dihitung pakai jari. Karena bagiku, mereka yang berhati besar menjadi temanku adalah mereka yang mau...

Pondasi Hidup

Wajar jika kamu merasa kesepian, sedih, kecewa, marah atau unek-unek lainnya yang pada dasarnya memang di tujukan untuk manusia. Lagi pula, aku tahu, kalau kamu juga punya cara sendiri untuk mengatasi unek-unek itu. Dan pastinya semua punya cara yang berbeda. Ada yg cuman diam, ada yang sekedar dengar musik untuk kabur dari bisingnya semesta, ada yang memilih untuk mengubur perasaan tidak enak itu jauh-jauh, sampai tidak ada yang tahu kalau dia sedang rapuh. Mungkin kalau sudah buntu, maka menangis akan menjadi satu-satunya cela yang terbuka. Air mata memang se melegakan itu. Sebuah bahasa bisu yang lupa caranya membentuk kalimat. Kalau saya, saya akan memilih untuk berdiam diri dari keramaian. Mencoba untuk mengosongkan pikiran tentang semua hal diniawi. Karena Dunia memang serumit itu, dan manusia menjadi satu-satunya korban yang harus menanggung semua masalah-masalah yg ada di dalamnya. salah satu hal rumit itu adalah "menjadi dewasa" ternyata fase menuju dewasa mempun...