Langsung ke konten utama

Selamat Tidur

Hallo, siapa pun kamu yang mungkin kebetulan sedang membaca blog ini. tulisan yang isinya tidak penting semua, heheh. malam ini pukul 11:23, sudah tengah malam sih. awalnya aku mau tidur lebih awal, tapi tetap aja tidak bisa. Mataku sudah mengantuk, tiapi tidak bisa tidur. jadi, kubiarkan saja entah seperti apa aku bisa tertidur sampai besok. Nanti pas bangun pasti juga sudah pagi. Nggak kerasa ya, sudah akhir tahun, usiaku juga sudah semakin bertambah. Aku sedih, sejauh ini aku belum melakukan sesuatu yang berharga. Aku tidak melakukan hal-hal yang bisa di bilang 'wow' atau sekedar kata 'selamat' dari org lain karena adanya suatu pencapaian yg kita raih. Rasanya tu kayak, hari-hari berlalu ya berlalu aja. Serasa aku menyia-nyiakan setiap detik yg berjalan. Aku bingung harus melakukan apa agar waktu tidik berjalan sia-sia. Selama pandemi ini, aku cuman bisa berdiam diri dirumah, sibuk dengan toko dan pekerjaan rumah yg harus di selesaikan. Setiap hari akan selalu seperti itu. Kalau hiburan, aku cuman punya 3 hal yang aku lakukan ketika ada waktu senggang. Nonton drama, baca buku, dan musik. Ke-3 hal ini cocok disebut sebagai sahabat di rumah. Yah, kalau tidak melakukan hal itu, aku terlihat seperti manusia paling kesepian dan penyendiri. Padahal aku adalah pribadi yang murah sekali senyum bahkan tertawa. Tapi, aku tetap tdk ada teman :( Entahlah, apa karena wajahku yang terlalu membosankan atau aku yg terlalu garing kalau jadi teman ngobol. Sejauh ini, aku merasa fine-fine aja. Tapi peneilaian org" tetaplah menjadi penilaian. Setidaknya aku masih punya Tuhan, yang bisa menjadi tempat aku mengadu sepuasny Udah dulu ya, aku mau tidur. ku akhiri tulisan ini tepat pukul 11:40. selamat tidur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya cemas, saya takut

Aku lagi kebingungan. Aku benar-benar tidak tahu perasaan apa yang sedang menganggu keberanianku akhir-akhir ini. Rasanya semakin hari, semakin tidak PD saja untuk tampil di depan umum, jangankan di depan umum, berbicara saat presentasi saja jantungku sudah berdegup kencang bukan main. Berulang kali ku hembuskan napas agar perasaan ini kembali normal seperti biasanya, tapi justru aku kesulitan dalam melakukan pengendalian itu. Ada banyak pendapat yang ingin kusampaikan saat debat kelas di mulai, tapi rasa cemas dan jantung yang berdetak semakin kencang membuat aku kesulitan berbicara. Semua ide-ide dan rentenan bahasa yang tadinya sudah terususun rapi, kini hilang tanpa sedikitpun tersisa di kepala. Sejujurnya, aku sungguh tersiksa dengan perasaan takut dan cemas ayng berlebihan ini, membuat aku tidak bisa aktif dalam bidalng apapun. Padahal aku sangat suka berhubungan dengan bidang yang berkaitan dengan komunikasi, berbicara di depan banyak orang. Tapi semenjak perasaan cemas dan taku...

Maag

malam ini saya tidak bisa tidur, maag saya kumat lebih kronis dari sebelumnya. perut saya sangat mual dan kembung, begitupun dengan dada menuju tenggorokan. rasanya panas dan sesak. Sampai untuk berbaring saja saya kesulitan bernapas. mata saya sangat mengantuk, ingin segera tidur, walau hanya tinggal dua jam lagi. Tidak tega jika harus membangunkan mamak, saya tudak suka mengannggu istirahatnya malam ini, walau sesungguhnya saya sangay membutuhkannya malam ini.

:'(

Akhir-akhir ini mental saya lagi down. Sakit kepala luar biasa hampir di setiap malam. Perut kembung dan susah tidur membuat kehidupan saya semakin tidak nyaman. Capek? iya. capek membagi waktu juga iya, kayaknya hampir sering nangis juga. Pasti ada aja masalah yang bikin saya tiba-tiba mikir "kok malah jadi gini ya?" "ini seharusnya bagaimana?" seperti hari ini. Minggu pagi yang seharusnya diliputi rasa sukacita justru membasahi mataku subuh-subuh. Akh, mungkin kalau saya jelaskan, yang membaca blog ini akan bilang "Masalahnya nggak jelas banget." "Baru juga masalah kaya gitu." Iya. Saya juga tidak tahu apakah ini bisa disebut masalah atau tidak pernah masuk kedalam masalah hidup. Kan emang gitu ya? Manusia hobinya menilai sesuatu berdasarkan satu sudut pandang. Jadi wajar kalau emang ada beberapa yang tidak bisa menghargai masalah. "Itu salah lo sendiri." "Kalau lo nggak kaya gitu, nggak mungkin terjadi." Hah... sudahlah, tu...