Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Pondasi Hidup

Wajar jika kamu merasa kesepian, sedih, kecewa, marah atau unek-unek lainnya yang pada dasarnya memang di tujukan untuk manusia. Lagi pula, aku tahu, kalau kamu juga punya cara sendiri untuk mengatasi unek-unek itu. Dan pastinya semua punya cara yang berbeda. Ada yg cuman diam, ada yang sekedar dengar musik untuk kabur dari bisingnya semesta, ada yang memilih untuk mengubur perasaan tidak enak itu jauh-jauh, sampai tidak ada yang tahu kalau dia sedang rapuh. Mungkin kalau sudah buntu, maka menangis akan menjadi satu-satunya cela yang terbuka. Air mata memang se melegakan itu. Sebuah bahasa bisu yang lupa caranya membentuk kalimat. Kalau saya, saya akan memilih untuk berdiam diri dari keramaian. Mencoba untuk mengosongkan pikiran tentang semua hal diniawi. Karena Dunia memang serumit itu, dan manusia menjadi satu-satunya korban yang harus menanggung semua masalah-masalah yg ada di dalamnya. salah satu hal rumit itu adalah "menjadi dewasa" ternyata fase menuju dewasa mempun...

Siang.

Semakin hari waktu semakin cepat aja, orang-orang juga banyak yang sudah berubah seiring berjalannya waktu. Rasanya pagi berlalu begitu saja, siang seperti tidak ada artinya, dan bagiku malam yang berbeda. Kalau kalian baca bab tulisanku sebelumnya, kalian pasti tahu seperti apa malam bagiku. Nggak tau mau nulis apa tentang waktu. Bingung. Yang jelas waktu semakin cepat. Hemmm biasanya kalau siang hari orang-orang lagi apa di rumah? atau di luar rumah. Kalau aku, aku tetap berdiam diri di rumah, lebih tepatnya di warung. Aku lebih banyak mengabiskan waktu menjaga toko, sampai mengantuk malah hihi. Meskipun begitu, aku tetap tidak bisa tidur, karena kalau aku tidur, siapa yang jaga toko siang-siang bolong seperti ini. Beberapa jam lalu, hujan mengguyur bumi, tapi tidak lama, mungkin sekitar 30 menit. Setalahnya matahari bersinar terang, panasnya berhasil membuat siapapun yang berada di bawahnya merasa tidak nyaman. Jadi wajar kalau orang-orang memilih berdiam diri dirimah. Namun anehnya...